20160911

Syarat.

Dentuman kaki itu mendekat ketika saya sudah balik badan.
Nadanya menjadi merdu setelah kemarin berujung gemuruh.
Ada apa?

"Aku, tidak akan lagi memaksa kamu bangun tengah malam hanya untuk mencarikan mimpiku yang hilang.. Atau sarapan dengan menu merepotkan, atau keinginanku memiliki seluruh rambut dan kulit halus lenganmu.. Atau meminta kamu tinggal di sini, di tempat yang tidak kamu kenal ini."

Saya masih bisa mengedipkan kedua mata saya dengan ritme sederhana, tanpa terbelalak.
"Kalau begitu, jadilah Imam yang baik.. Untuk calon Istrimu, bukan saya."

Karena perasaan memiliki lelah yang berujung. Dan kamu adalah pembunuhnya.