20101215

the dynamite

Tagging untuk post ini 100 persen : Love.

Absurd. Itulah cinta di umur 18-20 gue.

Bisakah kalian ngebedain yang namanya cinta, sama rasa ingin memiliki, rasa sekedar kagum, rasa takut kehilangan, bahkan ngebedain cinta dengan rasa benci sekalipun?

Oke, dulu gue selalu bisa. Tapi tidak diumur ini.

Di umur 11 taun, gue cuma kenal cinta sama bokap nyokap. Dan rasa-rasa yang gue jabarin di atas, itu udah jadi satu paket sama yang namanya Cinta.

Tapi, beranjak remaja, gue mendefinisikan cinta lebih kepada rasa ingin memiliki. Ngga memiliki gue pasti patah hati. Kalau beruntung, gue akhirnya memiliki orang yang gue cintai, tapi puncaknya setelah memiliki, kemudian timbul rasa bosen, konflik, putus.

Menaiki satu tahap lagi, gue mulai susah membedakan cinta dengan rasa kagum. Pernah suatu hari ketika masih berseragam putih abu-abu, gue nerima ungkapan cinta dari seorang kakak kelas, yang sebenarnya ngga gitu gue kenal, tapi karna dia seseorang yang memiliki pengaruh besar di sekolah, maka gue terima dan kita akhirnya jadian. Gue menyadari gue memiliki alasan ketika ditanya kenapa menerima dia, karna dia seorang ketua MPK, lalu, seandainya dia bukan ketua MPK, apa gue tetap menerimanya? Dan, gimana setelah dia sudah tidak menjadi ketua MPK? Akhirnya, gue putuskan untuk mengakhiri, karna perasaan kagum, hanya sebatas kagum, tidak bisa berubah menjadi cinta.

Di tahap berikutnya, dari seorang sahabat yang kemudian menggoda jiwa. Tapi bisa kalian bayangkan metamorfosis dari sebuah hubungan sahabat harus berubah menjadi seorang kekasih. Buat gue terutama, adalah percintaan yang paling menakutkan. Bukan tidak percaya dengan kelanggengan tapi, setiap manusia harus mempersiapkan keadaan yang terburuk, dalam hal ini, perpisahan. Dan hubungan cinta, menurut gue bukan digabung dengan rasa takut kehilangan.

Tamparan tentang Cinta yang terakhir, yang paling abstrak. Hubungan yang terjalin, dari rasa benci, yang kemudian menjadi cinta. Atau rasa apalah, katakan itu. Hmmm.. Ketika bertemu dengan seseorang yang udah dicap playboy, maka yang akan keluar untuk pertama kali buat gue adalah rasa benci di posisi cewe. Namun setelah mengenal orang itu, meskipun dengan banyak cacian mereka beteriak 'jangan dekati lelaki hidung belang itu, berada di dekat lelaki itu seperti main api, bisa terbakar sendiri' tapi ngga bikin gue lantas nyerah buat tau lebih jauh, oke gue benci sama dia dan image nya, tapi gue tetep sama dia. Ada hal yang ngga bisa gue tolak buat ngga gue lewatin sama dia. Gue ngga pengen milikin dia, gue juga ngga punya rasa kagum buat dia, gue rela bahkan untuk kehilangan dia, dan rasa benci buat dia, udah 100 persen mengingat begitu banyak wanita yang jadi korban dia.

Mungkin gue dulu memandang cinta dari rasa enaknya aja. Dan bergidik ketika ngeliat pasangan yang jelas-jelas gue tau buruknya mereka. Tapi justru sekarang gue mulai merasakan menjadi mereka, bukan tidak ada pilihan lain, tapi mungkin dengan begini, definisi cinta menjadi murni cinta, tanpa disokong apapun, lepas dari habituasi sosial, dan keinginan kebanyakan orang. Urusan resiko, gue pikir, cinta yang kalian sebut dengan kemewahan, jaminan kesejahteraan (masa depan) juga punya resiko masing-masing.




20101112

saat cinta (terlanjur) mati

aku menulis ini ditemani berisiknya hujan, tengah malam, dengan mata setengah protes namun mengalah demi lengkingan spasi yang sudah terlalu lama ditekan.

berjarak.

siapa saja bahkan sudah tahu apa yang disampaikan kedua penglihatan ini.

yang dulu berbinar terang, meski tidak berpupil biru.

yang menggambarkan, betapa bahagia peta hidup yang dilemparkan Tuhan, untukku, untuknya. tanpa perlu cerita tanpa perlu mencatat.

yang sekarang justru lebih memilih menunduk, memejam, tidak ingin melihat dengan jelas bagaimana akhirnya dari apa yang harus berakhir, dengan dingin, tidak butuh alasan kenapa, muak karena siapa dan perpisahan apa?

statis, sudah mati, mengering, tidak lagi deras, tidak lagi memiliki tekanan untuk merasa senang.

aku yang kemarin, mungkin lebih mengetahui, tapi, aku yang sekarang, hanya terlanjur membenci hujan yang turun malam ini.

menangis tanpa alasan dan ingatan.

20100912

travel time ♥



Sekitar pertengah Mei lalu, gue dipertemukan lewat Jejaring Sosial oleh seorang gadis lucu dan sehat dari Kubah Mas. Dalam Direct Message kami berdua ngobrol ngalor ngidul ngebahas Negara Tetangga yang lagi bersitegang sama Negara kita karna saat itu gue pengen ke sana buat ngekorin si Abah. Tapi nasib kebentur sial, gara-gara ada UAS Logika, gue ngga jadi berangkat ke sana. Dan akhirnya justru bikin kita ngerencanain liburan bareng sebagai balas dendam!
Wooho. Kalo jodoh emang ngga kemana.

Oke, sebentar gue luruskan dulu. Gadis yang bernama Kanova Desti Kanova ini adalah temen SDnya Rivan. Jadi gue bukan anak labil yang kenalan dari FB, ngobrol intim sementara belum kenal sama orangnya, Hahaha.. Beberapa kali dia selalu tertangkap mata lagi lompat-lompat dari satu tempat ke tempat lainnya sama gue, membuat dirinya begitu eksis dan menggemaskan!

Ngga lama setelah kita melukis mimpi di FB, kita pun sepakat buat ngobrolin liburan bareng ini di dunia nyata (baca: ketemuan).


Jadilah Kanova yang akrab di sapa Nobeng ini mengajak Partner in Crime-nya, bernama Ghea Pandeirot yang nantinya dalam perjalanan, dia adalah orang yang paling direpotkan untuk mengisi semua urusan booking memakai namanya yang panjang, Gheantisa Parahita Pandeirot. Hahaha..

Singkat cerita tentang Ghea, dia adalah cewe yang gila traveling. Kalo udah nyenggol tentang negara Turistik, siap-siap bengong merhatiin dia cerita gimana bagusnya negara itu, walaupun dia belum pernah ke sana, karna kerjaan hari-harinya diprediksi cuma buat nonton Travel & Time di Indovision.



Tadinya rute liburan kita adalah begini:

SINGAPORE

-




Tapi setelah hampir dua bulan kami diskusi, nyari info tiket, dan keadaan di tempat tujuan segala macem, tiba-tiba mendekati hari keberangkatan yang di prediksi akan jatuh pada akhir July ada berita kalo Hongkong lagi banyak Badai. Wah Weh Woh.


Kita ngga mau ngga liburan. Terpaksa banting stir jadi ke :

SINGAPORE

-



Dimana kami bertekad. Kami akan menjadi Suitcase-r yang hidup ala Backpacker. (nyeeeeh)

Perjalanan akhirnya kami mulai dari CGK menuju SG di pagi yang cerah tapi ngga cerah buat perut gue yang mendadak sakit banget begitu pesawat take off. Gue ngga bisa jelasin sakit apa ini perut. Maag? Ngga, gue ngga punya Maag. Perut gue udah keisi meskipun tadi sempet minum Orange Water yang akhirnya disita petugas Airport. Melilitnya perut gue terjadi sepanjang perjalanan. Kata Ghea, "NERVOUS KALI MELL!"

Tadinya gue ngga percaya. Ah masa iya nervous, kampung banget gue kaya baru pertama kali naek pesawat. Gue pun ngga ngerasa grogi sama sekali sama perjalanan ini, santai-santai aja. Tapi, setelah landing di Changi, menyeret koper keluar pesawat, JENG JENG! Perut gue berenti melilit. Itu masih tanda tanya besar loh sampe sekarang?!

SINGAPORE ♥


Paman Gober bawa tongkat. Berangkat!!
*norak abis*

hotel tempat kita nginep 'View'nya Singapore abis.
dari ketinggian yang bikin kaki gue lemes dan banjir lampu.
tapi tapi, Mahal.. *emoticon nangis*



Gue emang seharusnya ngga teledor sampe lupa bawa charger Kamera dan ngga bisa moto-moto semua tempat-tempat disana, karna sesungguhnya gue selalu lupa hotel di tempat kami nginep, daerahnya aja lupa coba!

*posting ini belum selesai. ternyata sebagian besar daerah tempat makan, belanja sampe rekreasinya gue lupakan begitu aja. gue butuh nanya-nanya dulu ya sama Ghea Nobeng! HAHAHAHA*

-dok. Hamsyeera Kanova Destika-















20100721

beauty, just be yourself ♥

Menurut lo, cantik itu apa sih?

Jawaban rata-rata yang gue dapet.

I : Smart!! Wawasan luas tapi ngga sok tau!

T : Jaga Image. Dalam keadaan bengong lo tetep enak di liat!

O : Bisa jaga diri. Jaga virginitas!

R : Tulus ngelakuin apa aja. Istilah kerennya, Inner beauty. (narasumber yang ini jelas-jelas ngarang)

Jawaban terbasi yang gue dapet.

L : Cantik itu... Relatif! Iya, Relatif! (dan ngga kreatif)

Jawaban termales yang gue dapet.

M : Cantik itu, nomer satu. Di Facebook, kalo ada yang ngetag foto lo yang jelek, atau foto lo jaman dulu yang ngga banget, lo remove. Cantik itu harus di pamerin. Pokonya cantik itu penting deh. Otak nomer sekian..

Jawaban yang baru-baru ini gue dapet dan bikin gue mikir..

G : Cantik itu, saat lo bisa jadi diri lo sendiri! Karakter kuat dari seseorang itu bisa bikin kecantikan mutlak.

Simpel, tapi gue di bikin tertegun beberapa kali. Ketika lo ngerasa lo ada di posisi lo yang ternyaman, orang akan ngeliat lo sebagai orang yang cantik. Walau selama ini yang gue rasa, di posisi gue yang paling nyaman, ada aja orang dateng buat komen. Lo kok begini, lo kok begitu. Bedanya gue dengan orang yang memberikan jawaban ini adalah, dia ngga merubah dirinya, tapi gue berusaha untuk merubah diri gue mengikuti apa yang orang saranin.

Gue ngga jadi diri gue sendiri?

Kemudian di semester dua ini, gue bertemu salah satu dosen yang prestasinya bener-bener bikin gue penasaran. Cantik, Muda, Istrinya Artis, agaknya rela memanfaatkan waktunya untuk mempelajari kitab-kitab Filsafat sampai ke kitab suci agama-agama yang ada di muka bumi ini.
Dia mungkin menjawab.

S : Cantik, ketika lo memiliki otentitas.

Cool. Gue harus mencari Otentitas gue sebagai makhluk bernafas. Kembali sebagai diri gue dan..

kembali cantik.




20100706

Balada Duta Pariwisata

Kenyataan bahwa sebenarnya gue adalah banci tampil emang udah keliatan dari dulu. Tapi banyak yang belum mengakui bahwa gue bukan hanya banci tampil, tapi juga bakat tampil. HAHAHA..

Setelah sekian lama ngga nunjukin muka di atas panggung, kemaren tepatnya pertengahan Juni, gue lolos audisi Kang Nong Kota Tangerang, setelah sebelumnya gagal di Audisi AbNon JakSel. Apa gerangan tiba-tiba gue ikut-ikut ajang pemilihan Duta Pariwisata begini?!

Kalo di depan Juri, gue bakal jawab..

"Saya ingin lebih mendedikasikan diri saya untuk kota ini. Menjadi Duta pariwisata yang tidak hanya memperkenalkan Kebudayaan dan pariwisata Kota Tangerang, tetapi juga belajar bagaimana menjadi salah satu media perantara yang siap menampung gagasan dari masyarakat yang kemudian akan saya sampaikan kepada Walikota untuk direalisasikan. Terima Kasih."

Kalo di depan temen-temen sejiwa seraga sebokek selapar bersama-sama, gue bakal jawab..

"PENASARAN GUE TAHUN 2008 NGGA LOLOS AUDISI!! Sekalian ngisi liburan. Biar dapet makan. Pake kebaya. Belajar elegan. Bisa jalan-jalan. Semua gue lakukan untuk kepentingan diri gue sendiri! HUAHAHA.."

(egoisnya keluar)

Hari pertama audisi. Gue mengucap syukur.. Sungguh Tuhan memberikan keajaibannya hari ini, gue ngecek jam tangan dengan wajah terharu, gue datang sangat ontime!! Bahkan kecepetan, dimana tempat audisinya masih sangat sepi. Sumpah, gue ngerasa seakan-akan di jidat gue tertempel spanduk gede bertuliskan, "WOI GUE NIAT BANGET!!"

Hari kedua Audisi Semifinal. Gue pun mengucap syukur kembali. Gue masih diberi ijin oleh Orang tua Terkasih untuk membawa mobil, padahal tempat Audisinya ngga ada satu kilo dari rumah (kalo jalan kaki pun ngga akan keringetan sama sekali). Sampai akhirnya, Bokap pun memergoki gue berkeliaran di perumahan dengan mobil, dan curiga.

Bokap : Loh kok di sini? Emang audisi dimana kamu, Mba?
Gue : Di..... sebelah kolam renang telaga situ, Pah.

Bokap pun sakit hati.

Dan mengakibatkan kejadian sial menimpa gue. Pertanyaan mematikan keluar juga akhirnya dari Juri.

"Sebutkan 13 kecamatan di Kota Tangerang."


Yang bukan anak KangNong. Yang ngaku anak gaul Tangerang, siapa yang bisa jawab mendadak pertanyaan ini, gue kasih tepuk tangan seharian!!

Bahkan pas ditanya begitu, gue ngga tau selama ini gue tinggal di kecamatan apaaa! Gue jawab Kecamatan Cikokol, gue ulang, KECAMATAN CIKOKOL dong! HELLO. Kecamatan baru tuh? diresmiin kapan tuh?! Mungkin para juri udah mau nyiram gue pake minyak tanah sambil teriak bar-bar..

BAKAR ORANG INI BAKAR!! MERUSAK NAMA BAIK KOTA TANGERANG!!

Okey gue ngaku! (dengan gaya kaya abis dilabrak)
Gue emang ngga perhatian sama status kenegaraan gue. Gue slametan begitu dapet KTP. Gue sujud syukur begitu dapet SIM A. Dan setelah itu gue bodo amat. Iya gue ngaku. Gue emang bego soal beginian. Mana bisa jadi Nong Tangerang, jangankan Nong, dipanggil Neng aja mungkin gue ngga pantes!!
(berlebihan)

Tapi dengan kepercayaan tingkat tinggi. Gue memasrahkan semua kepada Tuhan yang Maha Esa. Biarlah Tuhan yang menilai kepantasan gue berada dipanggung Grand Final nanti.

Komen pacar gue begitu gue laporan kalo gue ngga tau 13 Kecamatan adalah :

"Lo pulang aja mendingan, Yang."

Bahkan orang yang selama ini mempercayakan segala sesuatu sama gue berubah menjadi sangat pesimis. Tapi setelah itu, tanpa banyak bertanya lagi, Gue jadi salah satu Finalis. Luar Biasa sudah mau kiamat dunia ini.

Menjadi Finalis ada enaknya, ada engganya. Buat orang males kaya gue, mungkin yang paling berasa ya ngga enaknya. Kaya misalnya, gue selalu jadi orang yang paling gede ngeluh ketika jadwal karantina dimulai subuh-subuh, tepatnya jam 8 atau jam 9. Dan untuk ukuran orang pelit macem gue, buat ongkos pergi, keluar duit sepuluh ribu aja rasanya udah mau nangis semaleman. Ditambah lagi karantina yang super ketat dan melelahkan, melatih gue nyengir seindah-indahnya dengan pose Nong yang membuat kaki hampir patah-patah, trus latihan koreo dengan 20 orang yang suka bikin gue pengen pura-pura pingsan saking ribetnya. Belum lagi pulang karantina udah malem, dengan tugas ini-itu, makanan dirumah udah pada abis. Saking capenya gue pernah sampe nangis di depan meja makan meraung-raung kelaparan dan ngga ada yang peduli. Kasian, bener-bener kasian.

Masalah dukungan sebenernya gue dapet dukungan penuh dari Orang tua Tercinta, walaupun sebenarnya mereka lah yang menaburi penderitaan gue dengan garam. Mereka lah yang semangat menyeret gue masuk kamar mandi ketika subuh menjelang, bahkan mentari pun masih malu-malu. Mereka lah yang menari poco-poco untuk mengusik tidur gue. Dan mereka lah yang bekerja siang malam untuk membiayai hidup gue.. (jadi ngaco)

Oke, serius. Kembali ke curhat.

Jadi, sekitar 2 hari sebelum akhirnya Grand Final. Ada penilaian yang namanya Unjuk Bakat. Pertama kali denger tentang Bakat. Ngga terbesit apa-apa dibenak gue. Gue hanya sibuk meyakinkan. Ini Mimpi. Ini Mimpi. Bangun Imel. Bangun!

Tapi pada kenyataannya gue tetep harus melewati ini semua, sampai gue sempet putus asa memilih antara menyanyi atau menari atau menangis? Tiba-tiba aja, temen-temen gue sejurusan lagi sibuk ngurusin acara Wayang di Fakultas. AHA! Kenapa ngga gue salurkan aja pengetahuan yang gue dapet di semester satu tentang Wayang! Percuma aja gue selalu nyimak pas Matkul itu, dan percuma juga gue menderita satu kelas sama Tennie sama Adam! (lagi-lagi mengkambing hitamkan orang)

Setelah bekerja memperbaharui layar Wayang yang sudah usang bersama Bokap, membuat wayang-wayang baru yang lucu, menyiapkan lighting, membuat skenario mendadak, dan membuahkan hasil seperti ini..




Dengan wayang-wayang pertumbalan ini, akhirnya gue dinobatkan menjadi Nong Berbakat.
Ask me why?
Gue pasti jawab dengan hafalan gue tentang 13 kecamatan dan alasan, itulah gunanya anda menjadi mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya B)

20100621

:foollove:

Kamu hanya ingin tahu kabarnya bahwa ia baik-baik saja. Tidak peduli dia kenapa dan menurutmu semua akan baik-baik saja.

Kamu mengetahui dia akan kembali biasa setelah menangis panjang di telpon genggammu.
Kamu menyadari bahwa kamu adalah obat termujarab sepanjang masa untuknya.
Untuk hatinya yang kemudian mudah sekali lelah.

Kamu sebenarnya tidak mengerti, bahwa dirinya sangat mengharapkanmu.
Kamu selalu lupa berkaca dan menemukan letak salahmu.
Membuatnya bosan mengangguk pasrah.

Kamu menuntutnya untuk selalu mengerti dan perjanjian itu berjalan satu arah.
Kamu terbiasa menganggapnya robot. Tidak punya rasa sedih, kecewa dan marah.
Kamu selalu berpikir seakan dia tidak butuh apa-apa lagi selain cintamu.
Kamu tidak pertahankan dirinya sebagaimana kamu tahu kalau dialah perempuan yang sudah jatuh padamu.



20100602

Fee Love Sophia ♥

Tanggal, 31 Mei kemaren, angkatan gue kembali berangkat ke Bogor untuk menyelesaikan misi yang sempet ketunda 2 hari dari hari seharusnya..

Untuk sekedar penambahan informasi, gue kuliah di Jurusan Filsafat, di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, dan sepanjang bulan Mei kemaren, tiap weekend, angkatan gue di Filsafat ngadain Bakti Sosial ke Sekolah Luar Biasa di Bogor.

Dan tanggal 31 Mei kemaren adalah penutupan kita buat ngadain Baksos itu kesana.

Berangkat pagi-pagi jam 7 ngumpul di Stasiun UI jelas hanya wacana. Hahaha.. Percaya ngga percaya kita baru menginjakan kaki di Kereta Ekonomi tujuan Bogor sekitar jam 9 kurang, sampai Bogor sekitar jam stgh 10 dan sampai di Sekolah Luar Biasa tertuju udah jam 11. What the ngaret.



Ternyata kedatangan kita benar-benar disambut sama mereka, anak-anak Luar Biasa. Pas ngelewatin gerbang masuk, tiba-tiba Tennie, sang ketua Baksos langsung dipanggil-panggil dan tangannya digandeng-gandeng buat masuk. Ternyata lagi ada acara nari-nari gitu di dalem. Pas masuk sih gue planga-plongo aja nontonin bocah-bocah lincah itu menari-nari Cinta Laura yang lebih mirip tarian persembahan buat pembakaran mayat, ehehe.. tapi beneran loh, bukannya mau ngeledek ya, ini serius, gue ketawa disana karena ya emang kocak. Gue nganggep mereka emang beneran lagi ngelucu makanya wajar-wajar aja kalo gue ketawain. Lagian temen-temen gue semuanya juga ketawa kok, dan ngga ada yang gue pikir ngeluarin ketawa ngeledek.


Selesai mereka menari-nari, tanpa diminta mereka langsung menghampiri kita. Langsung gandengan, langsung rangkul-rangkulan. Gue juga agak bingung sebenernya apa tujuan kita hari itu, sampai Lulu, salah satu temen gue yang tercamen, yang bakalan bikin lo milih lebih baik ninggalin dia daripada temenan sama dia (ahahaha engga Lu, becanda Imeeel!) menjelaskan kalo kita di sini sampe ajal menjemput. Oh iya iya, untung gue tau dia camen jadi gue tanya yang lebih waras dikit, dan ternyata kita stay disini nungguin rombongan yang bawa peralatan Musik untuk disumbangin buat sekolah ini.


Jadilah sepanjang menunggu itu, kita semua melakukan hal-hal absurd.

Masing-masing dengan dunia masing-masing.

Seperti ketika kita lagi mau foto-foto, tiba-tiba ada satu anak yang nangis karna tempat bekelnya ilang. Kasian banget deh, sampe akhirnya kita bantuin cariin ke kelasnya dan ketemu gurunya di kelas itu. Gurunya malah marahin si anak yang lagi terfokus dengan satu hal, menemukan tempat bekelnya.

Guru : ih kamu mah ngerepotin kakak-kakaknya. iya nanti dicariin, kamu lagian naro dimana sih. ih.
Respon guru itu bikin gue mikir, apa menjadi Guru anak-anak Luar Biasa ini butuh kesabaran yang Luar Biasa? Apa ini yang selalu terjadi setiap hari, menghadapi anak-anak dengan kemauan besar yang kadang bikin keteteran?


Ada lagi cerita tentang murid bernama Denis.
Menurut guru-guru yang biasa menangani dia, Denis ini termasuk anak yang membahayakan. Karna beberapa kali dia tidak segan-segan menyerang teman-temannya, sampai teman-temannya luka-luka.

Waktu gue dateng kesana untuk pertama kalinya, Denis memang terlihat sedang diawasi oleh satu guru muda yang sedang magang di sana. Denis dengan asiknya menendang-nendang bola, terlihat sama dengan anak lainnya.

Minggu selanjutnya, kebetulan gue ngga ikut, gue denger cerita kalo Denis sempet ngamuk dan kaki temen gue, si Rahmen, dipeluk sama dia sambil teriak-teriak.

Kemaren untungnya dia cuma sekedar stress karna banyak orang, belum sempet ngamuk, karna keburu dijemput, padahal banyak cewe-cewe yang udah ngumpet2 takut diserang Denis lagi.





Sebagai anak yang (alhamdulillah) terlahir normal, ngerasa miris banget ngeliat hal-hal yang kaya gitu, apalagi gue baru kali itu masuk ke dunia yang Luar Biasa. Tapi untung gue tipe orang Sanguin yang ngga langsung nangis kejer, ngga kaya Lulu, dia mah apa juga nangis.. (ahahaha becanda Lu, Imel becanda!)






Di sebelah ini foto Nunu lagi nyium kakak Adul, lucu banget ya? Kocak banget sebenernya kejadian sebelum ini, jadi anak-anak Luar Biasa di sana, hasrat biologisnya tetep normal. Jadi mungkin si Nunu ini lagi puber-pubernya dan kebetulan lagi naksir sama kakak Adul, hehehe..

Nunu tiba-tiba nyamperin Adul, trus nunjuk-nunjuk belakang Adul kaya ngeliat sesuatu. Pas Adul nengok, eits! Kena deh tuh pipinya sama Nunu. Adegan kiss begini sempet diminta temen-temen gue yang iseng buat diulang. Dan jepret! Asyiiik!



Di sebelah gue ini namanya Siska, dia anak yang paling komunikatif dalam menyampaikan rasa sayangnya buat orang di sekitar dia. Dia sering banget bilang sama gue, sama Tennie dan beberapa kakak-kakak lainnya,

Siska sayang banget sama kakak.. sama temen-temen semuanya



dan mau ngga mau kita terharu sama ucapan-ucapan dia yang begitu polos.


Sepintas beberapa anak di sini terlihat seperti anak-anak normal lainnya. Hanya saja jika kita lebih mendekati mereka, barulah terlihat, anak-anak ini berbeda, anak-anak Luar Biasa.. (T_T)



Bener-bener ngga berasa kalo acara Baksos Filsafat kita udah selesai. Perasaan baru kemaren datengin Ruang Kepseknya buat ijin liat-liat, keliling-keliling, ketemu sama anak-anak lucu yang beda-beda karakter. Sekarang udah harus balik dan tiap weekend ngerem di urusan masing-masing. Tapi, seneng ngga seneng, gue harus jujur kalo gue sebenernya lebih bangga ngeliat temen-temen gue, yang ternyata begitu peduli sama anak-anak Ajaib pemberian Tuhan yang ada di sana, biarpun kelakuan temen-temen gue kadang-kadang diluar nalar dan barbar kaya binatang. Ternyata mereka masih punya kepedulian tingkat tinggi. Bisa mengontrol kapan ngehedon, kapan ngehiden. (lah apa sih?)

Yah, udah weekend ngga ke Bogor lagi, tiap hari juga ngga sama mereka lagi :(

Udah liburan panjang sampe bego nih kampus gueee!

Ooooh, i'll miss you all very fuckin much!




ps. philosophia - feelovesophia.




















20100513

JHS ♥

Percintaan masa SMP.

Ngga semua orang bisa ngalamin. Karna mungkin ada yang baru mulai pacaran dari SMA, baru suka-sukaan pas lulus SMA, atau baru nyadar kalo antara cewe dan cowo itu punya perbedaan biologis pas udah kuliah (yang ini telat banget). Tapi gue, dari SD udah centil bin ganjen gebet sana-sini. Dan Jenjeng! Mulai pacaran dari kelas 5 SD. (semoga yang ini Nyokap ngga baca)

Teman-teman, jangan anggep gue laku karna gue cantik atau beken (bah, bahasanya). Gue SD adalah cewe berambut jarang dan panjang yang dari jauh lebih terlihat botak, dengan gigi berantakan, badan hitam Kamerun dan senang memakai segala hal berwarna hijau terang. Entah pesona (baca : kenora'an) apa yang gue punya sehingga bocah-bocah buta itu jatuh cinta.

Setelah SD masuk ke SMP, dengan style yang statis, ternyata bikin gue tetep laku. Dikalangan seangkatan, ada cowo kebanyakan gadoin Autan yang tiba-tiba mengirim surat lecek dari robekan buku tulis, bertuliskan 'Mellisa, gue suka sama lo' yang akhirnya gue kacangin, dan ngga lama kemudian gue malah menobatkan dirinya sebagai First Love masa SMP. Cihuuuy.

Reaksi penolakan gue saat pertama kali dateng info kalo dia naksir sama gue, bukan karna gue sok cantik, tapi karna saat itu gue pikir cowo ini adalah cowo yang luar biasa memiliki mata minus. Bayangkan gue di masa jahiliyah itu adalah gadis berkawat gigi yang kurus, yang sering terbawa angin di tengah lapangan dan dengan kepercayaan diri tingkat tinggi menaikan kaos kaki sampai selutut bak pemain bola, terkadang dengan warna yang berbeda pula.

(tunggu gue selesai ketawa ya inget-inget kenapa gue miris banget saat itu)


Dan kemudian setelah itu, karna tetangga dia adalah temen satu baris yang tepat duduk didepan gue, pembicaraan sehari-hari ngga akan jauh-jauh dari si Cowo bermata minus akut ini. Awal mulanya mungkin gue emang masih cuek, namanya juga anak SMP, mikirin cowo jadi prioritas urutan 10 setelah mikirin lanjutan film Meteor Garden. Tapi kesininya, gue mulai jadi penasaran, ditambah tiba-tiba dia hilang gitu aja setelah sekian lama ngirim salam dan caper-caper dikit.. Pada akhirnya gue beranikan diri buat perhatiin tingkah laku dia, mukanya yang ternyata lumayan juga, dan kepolosan gue diujungnya untuk bertanya, 'Dimana pertama kali dia ngeliat gue? Siapa nama panjangnya?'

Zzzzz. Sungguh hina, pertanyaan gue ngga dijawab sama temennya atas perintah dia. Karna usut punya usut dia udah punya gebetan lain. Oke. Cewe model betty lapea gimana lagi yang dia incer, dan oke, ternyata cewe normal yang cantik. Oke oke oke. Saat itu bagai disiram minyak tanah dibagian jenggot, gue panik tapi berusaha staycool. Gue ternyata baru menyadari kalo gue udah mulai tertarik sama dia. Saat itu gue masih inget banget, langsung ke rumah temen gue, dengan bibir manyun, nyebut kata-kata absurd, 'isvil..isvil..'

????


Ternyata Isvil adalah SDnya si gebetan baru dia. Jelek banget ya ngigo gue, masa SD yang disebut bukan nama! Percaya ngga percaya, gue baru berasa sukanya suka banget sama orang untuk pertama kali ya sama dia.. Pas tau kalo dia gebet cewe lain dengan serius, gue langsung nangis dipinggir jendela kelas, ngeliatin dia di depan kelas gebetannya sama temen-temennya lagi ketawa-ketawa, kondisi gue udah kaya nenek-nenek ditinggal cucunya maen. Keliatannya kesepiaaan banget. Sedih deh.

Selang beberapa minggu kemudian datang kabar dari seorang teman yang merangkap sebagai mak Comblang, kalau ternyata si Cowo mata minus akut ini masih suka sama gue. Wuah senangnya hatiku turun pantat panasku setiap kuman dee dee dee dee..

Untuk mempercepat durasi, akhirnya gue jadian sama dia, dengan kata-kata lucu.

'lo masih suka ngga sama gue?'
'masih'

Nah percakapan begini tandanya kita masih jadian.

'lo masih suka kan sama gue?'
'sori, udah engga.'

Nah, percakapan begini terakhir gue denger pas dia mutusin gueee.. HAHAHA.. Tapi tenang, tenang. setelah putus kelas satu akhir dan selama hampir satu tahun gue patah hati sedih-sedihan bikin puisi bikin gurindam segala macem, pas naik kelas tiga dan kebetulan kita sekelas, akhirnya kita balikan lagi. Cihuy kan?

Waaah masa pacaran kelas tiga ini lebih seru karna kita sekelas. Sering ikut dia latihan Boy Band eh nge Band maksudnya, hahaha.. Pulang bareng.. Duduk bareng.. Kantin bareng.. Dan, Jeder! Putus lagi aja dong tiba-tiba, dan ngga lama kemudian, dia jadian lagi sama satu perempuan cantik. Gue rasa pelet gue emang datang dan pergi makanya kita putus-nyambung-putus-nyambung terus. Tapi beneran deh pelet gue juga kayanya cuma mempan sama dia aja kalo di sekolah, soalnya gue ngga punya mantan selain dia di sekolahan. Tapi dia punya mantan dua. Sialan ya! (ngga terima gitu sampe sekarang. hahaha)

Saat dia jadian lagi itu bener bikin remuk hati gue bagai dilindes traktor kelindes kereta ketiban pesawat, lengkap, akhirnya gue yang antagonis langsung mengencet cewenya sampe cewenya akhirnya nangis-nangis dan bikin cowonya maju berantem sama gue. Jadinya gue deh yang nangis, hahahahahuhuhu.. Gue patah hatinya berlebihan banget loh saat itu. Amat sangat Labil dan Ekstrim! Masa iya gue jadi sering banget ngurung diri di kamar mandi dan nyoba buat nyakitin diri sendiri?? Trus kalo lagi sedih-sedih najis gitu gue pasti naek ke atas genteng gedung baru sendirian, trus bengong, bikin pesawat-pesawatan, nerbangin, kalo udah bosen pengen turun, malah jadi nangis kejer gara-gara ngga bisa turun. Trus gue juga suka banget disiksa sama sahabat-sahabat gue sendiri karna kebodohan gue itu. Mereka bisa nampar, jepit gue dipintu kamar mandi sampe mentokin kepala gue ke ranjang PMR. Brengsek kan mereka??! *jadi emosi

Tapi pas kita ada perpisahan kelas tiga di Jogja, dia putus sama cewenya dan balik lagi sama gue gara-gara dukungan dari Sahabat-Sahabat gue terkutuk itu. Ck ck, percintaan masa SMP gue ngga kalah lebay deh pokoknya dari percintaan masa SMA lo lo semua. HAHAHA..

Kalo ditanya sekarang, gimana hubungan gue dengan si Cowo nyaris buta akut yang ternobatkan sebagai First Love gue yang sekarang sudah menjelma menjadi Cowo ganteng nan Religius itu yaaaa.. sangat baik sekali. Bahkan bisa dibilang, dia itu mantan gue yang paling punya hubungan baik sampe sekarang. Dia ngga rese kaya mantan-mantan laen (berasa laku gue HAHA) mungkin karna kita pacaran juga pas SMP kali ya, masih bocah-bocah bau kentut begitu, tapi justru gue ngerasa gue banyak dapet pelajaran ya pas pacaran sama dia. Banyak deh, nyehehe..

Segini aja gue cerita tentang Percintaan gue jaman SMP bersama seseorang yang ternyata sudah jauh melangkah melebihi langkah gue! Sial aku terkalahkan! Hahaha

But i'm proud of you, M. Ichsan Kamil, how lucky i'm having an ex boyfriend as my best friend right now.


ayo tebak coba yang mana yang si Cowo rabun ayam semasa SMP? (gonta ganti nama terus ya gue?) eh eh yang lagi ketawa mungkin ngga ya?!
HAHAHA



dedicated for his birthday, 25 Mei 2010 :)