20151227

My First Time Coffee

Kehilangan daya untuk menulis ternyata mengerikan,
Sama rasanya seperti terjebak di pasar malam dengan orang yang kurang mengerti cara bahagia.
Rasanya banyak alasan untuk sekedar buang muka kala toleransi nyaris putus dan ide untuk memulai tidak lagi ada.

Kehilangan cara untuk menjelaskan apa yang tidak ada di depan mata tetapi tersusun rapih di kepala.
Kehilangan murka,
Kehilangan kata.
Mengartikan rasa jatuh cinta yang tidak lagi bisa.

Yang ingin jemari ini tau,
Ada kafein yang berhasil menembus batas untuk selamat.
Untuk menghentikan degup jantung tak bertujuan.
Dan mengakhiri dialog minta tolong.

Pertama bertemu dengan orang yang sangat mengerti apa itu bahagia,
Dalam pengaruh kopi dan percakapan sederhana.


Mellisa, 28 Desember 2015