Sebutin satu hal yang paling lo suka dari Indonesia?
Kira-kira lo bakal jawab apa?
Dari pencarian gue sampe ujung dunia, jawaban rata-rata yang didapet adalah MAKANANNYA.
"Lo taulah makanan Endonesa, gileee.. *krauk-krauk* Mau gue tinggal di New York, berlian, mobil, apartemen mewah di tangan gue, *krauk-krauk* gue bisa gila kalo sehari aja ngga makan masakan Padang.. *krauk-krauk* gue nih ya, walaupun di kehidupan kedua nanti dilahirin di Dubai sekalipun, masakan Padang yang pasti gue car.. ADUH SET******N LIDAH GUE KEGIGIT!!"
(efek dari ngobrol sambil makan)
Kalo pertanyaan itu ditujukan ke gue, (atau lebih tepatnya bertanya pada diri sendiri)
dengan mengebu debu bintang bakal gue jawab,
WAYANG!!
(ekspresi berlebih)
Sebenernya gue ngga punya pengalaman berarti dengan kebudayaan asli Indonesia yang satu ini. Berawal dari ngga sengaja ditendang ke kelas Wayang dimana mahasiswi baru diwajibkan untuk mengambil Mata Kuliah Seni, gue jadi suka bengong sendiri nontonin Wayang-Wayang ngga berdosa itu diputer-puter Dalang sampe kadang suka kejedot batang pisang di bawah kelir, atau layar dimana Wayang dipertunjukan.Setelah kelas itu selesai, yang dimana Ujian Terakhirnya adalah mempertugaskan gue sebagai Sinden dalam pertunjukannya bersama Tennie Marlim (maaf klo banyak mention dia di blog gue, request soalnya) berkaitan dengan Wayang, gue dihadapkan pada pilihan dimana gue harus menjadi Dalang dalam Unjuk Bakat Kang Nong yang laporannya udah gue post beberapa bulan lalu.
Kemesraan gue dengan si Wayang semakin terjalin Indah.
Gue jadi ngumpulin apa aja yang bentuknya Wayang, salah satunya Wayang yang tercipta dari tangan seorang seniman asal Jogjakarta yang gue temui di pinggir jalan BSD, dan dia mempertemukanku dengan Arjuna-ku, Wiracarita Mahabharata :
Sejauh ini, si Arjuna adalah koleksi paling mahal, mengingat dompet Mahasiswi gue yang pas-pasan. Tapi buat dia gue rela deh tabungan surut. Lalu-lalu, koleksi Wayang nomer dua mahalnya setelah si Arjuna adalah si Kelir, beserta Wayang-Wayang mini yang cuma kurang blencongnya, hehe..
Daaaan, Wayang dalam bentuk lain yang ngga kalah berharga adalah kaos dari seorang sahabat bernama Tennie Marlim (kan, gue mention lagi) sebagai hadiah ulang tahun gue dengan tulisan Wayang Kulit. Yang terpenting adalah Kaos ini Made in Indonesia. Ini adalah kaos ter-cool yang gue punya sekarang, mengalahkan dress Mamamia.
Pernak-pernak kecil lainnya tentang Wayang satu persatu gue kumpulin. Kaya Wayang-wayang kulit mini, yang gue beli di Malioboro.. (oh, itu surga Wayang Jawa banget!) lalu ada juga pembatas buku dengan motif Wayang, pin Wayang sampe pulpen Wayang yang kalo dijual di Bandara harganya bisa berkali-kali dosa.
Oh iya, satu cerita saat gue menghadiahkan Wayang Mini untuk seorang EF Teacher, ketika menerimanya, muka dia seneng banget, dan bilang terima kasih dengan aksen bulenya yang cupu berkali-kali, sampai satu pertanyaan keluar dari bibirnya?
"Bukankah Wayang berasal dari Malaysia?" (in english)
WAH!! Emang hebat banget si Malaysia dalam hal mengklaim budaya Indonesia. Satu kelas langsung teriak secara tidak beraturan ngata-ngatain Malaysia, khususnya dalam bahasa Indonesia yang paling kasar, secara si Bule ngga akan tau artinya. Tapi kemudian, gue sadar juga akan satu hal.. Ya, pantaslah Malaysia menyebarluaskan ke mancanegara kalo Wayang itu Budaya mereka, gue yang orang Indonesia aja baru sekarang-sekarang ini tergila-gila sama Wayang. Dan kalau pun gue ngga kuliah di Fakultas Ilmu Budaya, gue mungkin tau wayang sebatas media pendongeng.
Satu hal menghasilkan satu pelajaran, kenali Kebudayaan di Negara kalian sendiri dulu baru boleh suka sama Justin Bieber. #eh?
AKHIRNYAAAA, kembali gue bertanya,
Apa yang lo suka dari Indonesia?
Uhm, tolong jangan jawab Makanannya lagi, jangan juga Timnasnya, atau Irfan Bachdimnya!!
Baiklah, lebih spesifik,
Kebudayaan asli Indonesia apa yang paling lo suka? :)
my Ipad says love Wayang too!